Sunday, 27 March 2016

Budaya Gotong Rotong, Peninggalan Luhur dari Leluhur Bangsa

Salah satu warisan budaya dari leluhur bangasa kita adalah gotong royong. Tidak sesemua bangsa memiliki sifat ini. Apalagi bangsa yang kapitalis dan individualis. Sifat dasar ini dimiliki oleh semua suku bangsa di negara kita. Jiwa sosial merupakan jiwa yang sangat kuat di negara ini. Melestarikan dan memelihara sifat ini dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu bentuk pelestarian peninggalan budaya leluhur kita.

Ditengah derasnya pengaruh dari era glibalisasi dan menipisnya sifat kegotong royongan di negeri kita. Warga GMP blok G Rt 05 RW 01 Kel. Duriangkang berusaha untuk menjaganya dengan lebih rutin dan sering bergotong royong dalam menyelesaikan masalah di lingkungan kami. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Kalau kita ingin memiliki lingkungan yang baik, aman, bersih, tertib dan tenteram, maka kitalah yang harus memulainya, melakukan aksi nyata untuk mewujudkannya. Menyontek kalimat dari Cak Lontong, komedian Indonesia, Visi tanpa aksi adalah mimpi, namun aksi tanpa visi adalah mimpi buruk.





Friday, 25 March 2016

Kegiatan –Kegiatan Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam 2011-2014

Pelantikan Pengurus PKBAB 2011-2014
Tempat : Pacific Palace Hotel
Dihadiri oleh : Walikota Batam, Ketua BP Kawasan Batam, Ade D’Kross (Pemkot Malang)
Dimeriahkan oleh group band D’Kross, Sam Anto Baret, Kyai Kendi.
Dihadiri oleh sekitar 2.000 Warga Arema Batam
Liputan Koran lokal Batam mengenai Pelantikan Pengurus PKBAB 2012-2015
Suasana di Ballroom Pacific Palace saat dKross tampil.

Penampilan Pasir Pesisir Kyai Kendi

Wednesday, 23 March 2016

Kota Batam: Tata Kelola Sampah di Bandar Dunia yang “Madani”


Bandar Dunia yang Madani, begitulah visi Kota yang sedang berkembang pesat di wilayah Kepulauan Riau ini. Jumlah penduduknya bertambah dua kali lipat dibandingkan 10 tahun yang lalu. Perumahan, perkampungan, ruko, gedung perkantoran, hotel dan bahkan mall-mall berkembang sangat cepat. Memang daya tarik-nya sangat kuat bagi para perantau yang ingin merubah nasib, mencari rejeki atau mengembangkan bisnis. Problema muncul kemudian, jumlah penduduk yang bertambah banyak, “produksi” sampah juga bertambah banyak. Jika tidak ditangani secara efektif, tentunya akan menimbulkan permasalahan di masyarakat. Masalah kebersihan berhubungan erat dengan kesehatan & lingkungan, sampah akan jadi tempat bakteri penyebab penyakit atau bisa mencemari air, udara & tanah.
Bagaimana penanganan sampah di Kota Batam?
Pemerintah Kota Batam memiliki tempat pembuangan sampah akhir yang terletak di daerah Punggur. Setiap hari tempat ini menampung sampah-sampah rumah tangga yang diangkut oleh truk sampah dari semua penjuru kota Batam. Truk-truk tersebut mendatangi perumahan-perumahan & perkampungan dan mengambil sampah dari setiap rumah. Kota ini tidak memiliki tempat pembuangan sampah sementara di perumahan.
Efektifkah penanganannya?
Fakta di lapangan, banyak perumahan & perkampungan yang belum terlayani oleh truk-truk sampah tersebut. Armadanya kurang? mungkin.
Jika ditambah apakah efektif? belum tentu.
Kenapa? sebagian besar jalan di perumahan menengah ke bawah, row jalan-nya sempit (4-6 meter). Ditambah lagi para pemilik mobil di perumahan tersebut memarkr mobil di pinggir jalan, maklum rumah type RS, tidak cukup lahan untuk parkir. Sehingga jalan menjadi sempit dan truk sampah tidak bisa masuk untuk mengambil sampah. Alhasil, sampah tidak terangkut. dalam hitungan beberapa hari, sampah tersebut akan membusuk, mengeluarkan bau yang tidak sedap, “memberi” tempat yang nyaman bagi lalat dan “menghasilkan” lalat-lalat yang baru. Pemilik rumah gerah, akhirnya sampah tersebut diangkut sendiri dan dibuang di pinggir jalan raya. Pengguna jalan pun akhirnya kebagian rejeki bau dan pemandangan sampah yang membukit.
Secara garis besar, pengelolaan sampah di kota Batam belum efektif.
Adakah alternatif solusi untuk masalah ini?
Setiap masalah tentu ada jalan keluarnya. Salah satu contohnya alternatif solusinya adalah dengan membuat Tempat Penampungan Sampah Sementara di setiap komplek perumahan/perkampungan. Warga harus memiliki tempat sampah yang sesuai di setiap rumah mereka. Setiap hari sampah tersebu harus diambil oleh petugas di lingkungan tersebut dengan memakai alat pengangkut yang berukuran kecil atau sedang sehingga bisa masuk ke setiap gang ataupun jalan perumahan yang sempit. Jadi semua sampah rumah tangga akan terangkut. Selanjutnya sampah-sampah tersebut akan dibawah ke tempat penampungan sementara. Truk-truk sampah yang berukuran besar hanya akan mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara menuju ke Tempat Pembuangan Akhir. Keuntungan dari dari alternatif solusi ini adalah semua sampah rumah tangga akan terangkut, karena armada pengangkutnya bisa masuk ke gang atau jalan yang sempit, jalan di perumahan yang kualitasnya tidak mampu untuk dilewati oleh truk dengan tonase besar tidak cepat rusak, dan mengurangi penggunaan BBM (armada kecil yang mengambil sampah ke rumah warga memerlukan BBM yang lebih sedikit dibandingkan dengan truk besar).
Kendala yang mungkin ada adalah pada saat penentuan lokasi Tempat Pembuangan Semenara (TPS). warga yang lokasi-nya dekat dengan lokasi ini kemungkinan akan keberatan. Karena khawatir dengan “efek” dari tempat tersebut, seperti bau yang tidak sedap, pemandangan yang kurang bagus, lalat dan lain sebagainya. Ini harus di atasi dengan arif & bijak. TPS tersebut harus di desain sedemikian rupa sehingga efek-2 tersebut bisa diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Misalnya, temboknya harus tinggi, terdapat tanaman di sekitar PS tersebut dan tentunya frekuensi pengambilannya harus lebih sring sehingga sampah-sampah tersebut tidak sampai membusuk.
Ini hanya sekedar “urun rembug” untuk kota Batam tercinta, tempat penulis telah tinggal lebih 15 tahun.

Penulis adalah perantau di kota Batam dan sudah menjadi warga kota ini. Hanya berkeinginan untuk memeberikan sumbangsih buat kota Batam untuk memujudkan cita-cita Batam Menjadi Bandar Dunia Yang Madani.

Tuesday, 22 March 2016

Sekelumit Sejarah Arema Batam


Sekelumit Sejarah
AREMA BATAM

Merupakan sejarah yang cukup panjang bagi warga Malang dalam mengumpulkan sesama warga, membina hingga membentuk kegiatan di Pulau Batam. Berdasarkan keterangan dari generasi tua warga Malang, sebenarnya kegiatan Arema di Pulau Batam sudah berjalan cukup lama dengan kapasitas kegiatan hanya sebatas pada pertemuan-pertemuan dan tahlil rutin saja. Kemudian dengan bertambahnya jumlah pendatang asal Malang yang direkrut oleh PT.Tunas Karya yang dipekerjakan di kawasan Industri Batamindo (Batamindo Industrial Park) Mukakuning Batam, maka para sesepuh warga Malang mulai mencoba mengajak anak muda tersebut untuk lebih aktif lagi.

Pada tahun 1992 terbentuklah ASC, yang merupakan kependekan dari Arema Sport Club. Wadah ini merupakan alternatif terbaik bagi warga Malang yang ada di Batam pada saat itu, terutama wilayah Batamindo Industrial Park, untuk menyalurkan bakat olahraga dan dijadikan tempat untuk pertemuan anak-anak muda asal Malang.

ASC dalam menjalankan tugasnya tidak selalu mulus seperti rencana semula, tapi penuh dengan pasang surut kegiatan. Hingga awal tahun 1996 ASC telah berhasil mengadakan acara seni dan olahraga serta Gebyar Seni Arema I. Sehubungan dengan semakin banyaknya minat dan bakat dari warga muda Malang di Pulau Batam maka pada tanggal 2 Juni 1996 dibentuk suatu wadah kompensasi positif anak muda Malang dalam bentuk FORUM KOMUNIKASI AREMA BATAM (FKA BATAM). Forum berarti mimbar atau jendela bicara untuk menampung aspirasi warga Arema. Walaupun FKA Batam ini dikatakan masih berusia muda tetapi anggota di dalamnya merupakan metamorfosa dari ASC. Akan tetapi FKA Batam ini, memiliki batasan kegiatan sehingga tidak mencampuri ASC.


FKA Batam bergerak dalam bidang pengorganisasian, solidaritas sosial, seni dan musik,pengembangan minat dan bakat serta kegiatan keagamaan. Anggota, pengurus dan pembina adalah warga Malang. Sebagaim titik puncak kegiatan FKA Batam telah berhasil mengadakan kegiatan Gebyar Seni Arema II yang merupakan simbol antusias kaum muda Malang dalam bakat seni dan organisasi. Setelah Gebyar Seni Arema II, terjadi kekosongan kegiatan karena kesibukan masing-masing pengurus, kekosongan kas dan terlambatnya restrukturisasi dalam organisasi dan pada awal bulan November baru terlaksana Gebyar Seni Arema III.


Sebagai kegiatan rutin tahunan, maka kepengurusan FKA Batam periode 2000-2001 mengadakan Gebyar Seni Arema IV di akhir tahun 2000 yang merupakan agenda tahunan pengurus FKA Batam periode tersebut. Setelah Gebyar Seni Arema IV banyak anggota pengurus FKA Batam yang masa kontrak kerjanya habis di perusahaan yang mereka tempati bekerja sehingga sebagaian diantaranya pulang kembali ke Malang. Setelah kepengurusan FKA Batam periode 2000-2001 berakhir, periode selanjutnya diteruskan oleh beberapa anggota pengurus yang tersisa sampai tahun 2003.


Seiring dengan semakin banyak & tersebarnya warga Arema di Batam, dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lingkupnya lebih besar. Maka pada tanggal 20 Mei 2002, terbentuklah Yayasan Arema Batam. Adapun pengukuhan pengurus dan sekaligus Deklarasi Arema Batam dilaksanakan pada tanggal 9 September 2002. Ketua Umum yang terpilih adalah Sam Agus Supriyantoko.


Walaupun sudah terbentuk Yayasan Arema Batam, FKA Batam yang ada di Muka Kuning merupakan bagian dari Arema Batam.


Dan pada akhir tahun 2003 ini AREMA BATAM akan mengadakan Gebyar Seni Arema V.


Seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi pasang surutnya organisasi. Pada tanggal 08 Juli 2007 dibentuklah Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam dalam forum Musyawarah Besar Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam. Ini adalah MUBES I PKBAB. Bertempat di Gedung Pertemuan Balai Latihan Kerja Batuaji.

Terpilih sebagai Ketua Umum Sam Nono Hadi Siswanto & Sekretaris Umum Sam Bambang Yulianto.


MUBES II Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam dilaksanakan pada tanggal 20 NOVEMBER 2011 bertempat di Gedung Hang Jebat dan terpilih sebagai Ketua Umum adalah Sam Bambang Yulianto & Sekretaris Umum Sam Sunardi Kasim.


MUBES III Paguyuban Keluarga Besar Arema Batam dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2015 bertempat di Gedung Hang Jebat dan terpilih sebagai Ketua Umum adalah Sam Sunardi Kasim & Sekretaris Umum Sam Wahyu Purnomo.



Pengurus Paguyuban Kelurga Besar Arema Batam 2015-2018






Sejauh ini PKBAB selalu berkomitment untuk turut berperan aktif dalam pembangunan di Kota Batam di berbagai bidang.


Di bidang Olahraga, PKBAB memiliki Tim Ongis Batam FC yang juga berkecimpung sebagai anggota Tim Divisi Utama PSSI Kota Batam. Beberapa pemain bahkan pelatih dari Ongis Batam FC juga direkrut untuk memperkuat PS BATAM.

Pemain Ongis Batam FC saat akan bertanding di Turnamen PSSI Batam 2015
Dalam Seni dan Budaya, ada kelompok Pasir pesisir Kyai Kendi, Kyai Aji, kesenian bantengan Mahesa Wono, Kesenian bantengan Singo Kubro.

Pasir Pesisir Kyai Kendi Saat tampil dalam Pelantikan Pengurus 2015
Di bidang perekonomian, sebagian besar warga PKBAB bekerja di sejumlah industri yang ada di kota Batam. Selain itu warga PKBAB juga banyak yang menjadi entrepreneur dan pengusaha… Bakso Gunung, PT Royal Utama sebagai contohnya, dan masih banyak pengusaha2 lainnya. Semuanya berkontribusi untuk berputarnya roda perekonomian di kota Batam dan mengurangi angka penganggguran.


Di pemerintahan…. Banyak warga Arema Batam yang dipercaya menjadi ketua RT, RW…sampai anggota DPRD Kota Batam. Bahkan salah satu warga Arema Batam diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua BP Kawasan.


Arema Tidak Kemana-mana, tapi ada dimana-mana….dan bermanfaat bagi siapa saja.


Suasana Pelantikan Pengurus PKBAB 2015-2018 di Dataran Engku Putri Batam